Berharap Hentikan Perdebatan
RAWAS ILIR- Salah seorang tokoh pemuda Rawas Ilir, Husni Mubarak atau biasa disapa Barack mengaku sangat kecewa atas polemik antara timses SS dengan MISI-AGUNG yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Karena apa, baik A Bastari Ibrahim maupun Gabriel H Fuady yang dianggap figur terbaik (senior) malah tidak memberikan contoh yang baik bagi generasi muda.
Semestinya lanjut Barack, mereka berdua harus sadar bahwa api yang telah mereka percikkan sedikit banyak akan mempengaruhi konsistensi kekuatan arus bawah dalam konteks simpati dukungan.
“Saya sebagai pemuda dari Rawas merasa kecewa, hanya gara-gara sepele, semua jadi berantakan. Alih-alih ingin menang, malah sebaliknya tercerai berai,” sesalnya. Terkait saling klaim dukungan, menurut Barack juga seharusnya tidak perlu terjadi perdebatan. Dalam konteks Pemilukada, itu murni tergantung kehendak hati dan panggilan nurani dari person masing-masing. Tinggal bagaimana kebijakan populer dari figur bersangkutan apakah tetap berpihak kepada masyarakat kecil atau tidak. Apalagi saat ini Kabupaten Musi Rawas sedang dilanda berbagai krisis terutama krisis figur dan kepercayaan.
“Saya mewakili unsur pemuda, tentu sangat berharap melalui momentum Pemilukada, mari kita jaga integritas persatuan sesama masyarakat. Dan kita gunakan sarana politik ini untuk memilih pemimpin yang benar-benar punya kredibitas serta kapabel sehingga mampu membawa Kabupaten Musi Rawas lebih maju sekaligus punya pencitraan yang bagus dimana nasional.
Masih menurut Barack, kecerdasan berpolitik yang dilandasi nurani profesionalitas, tentu wajib dikedepankan dalam hal implementasi pengkaderan ke masyarakat. Karena ini merupakan wujud pembentukan sebuah karakter sehingga bisa menjadi motivasi dalam membangun pencitraan berpolitik itu sendiri. Beranjak dari hal tersebut, dia meyakini akan lahir figur-figur sesuai dengan keinginan rakyat.
“Sekali lagi saya berharap kepada figur-figur senior untuk tetap menjaga integritas dan silaturrahim. Jangan sampai polemik ini dimanfaatkan oleh kekuatan-kekuatan yang akan menghancurkan persatuan dan kesatuan sesama masyarakat Rawas. Jadi, ini perlu diperhatikan sebab jika kita sudah terkotak-kotak maka lebih mudah disusup oleh kekuatan lain untuk menghancurkan kesolidan kita,” pungkasnya.
Sebelumnya, imbauan yang sama juga dilontarkan tokoh Muratara paling berpengaruh, HM Syarif Hidayat. Kepada Linggau Pos beberapa hari lalu, mantan Sekda Musi Rawas itu mengatakan menyikapi masalah saling klaim dukungan antara timses SS dengan tim pemenangan MISI-AGUNG, dirinya mengimbau kepada kedua belah pihak agar berhenti berpolemik di media massa (koran).
Menurut Syarif, langkah paling penting dan real yang harus dilakukan masing-masing kandidat adalah lebih banyak turun ke desa-desa menyampaikan program guna menarik simpati rakyat. “Saya pikir dengan cara demikian, masyarakat akan lebih mengenal calon pemimpinnya selama lima tahun ke depan,” sarannya.
Mantan Kabag Keuangan diera Bupati (alm) Suprijono Joesoef ini melanjutkan untuk mencapai kemenangan, tidak cukup mengandalkan upaya perorangan, keluarga dan timses. “Jauh lebih baik jika para calon turun langsung ke lapangan,” ujarnya.
“Ingat waktu semakin mepet. Jadi, jangan sampai terlena oleh hal-hal yang mubazir. Bagi calon yang banyak mendapat simpati masyarakat, dialah pemenangnya dan rakyat sangat menantikan pelaksanaan Pilkada secara sportif, cerdas serta bermartabat,” tambahnya.
Terkait polemik yang sempat terjadi, Syarif optimis antara Isa Sigit dan Sudirman Masuli sama-sama berhati dingin, tenang dan berpikiran jernih dalam menyikapi persoalan ini, sehingga para pendukung di arus bawah tetap kondusif dan kian mantap menentukan pilihannya sesuai nurani masing-masing.
“Sebagai orang Muratara, saya berharap kedua belah pihak segera berangkulan. Ingat, kunci untuk mendapatkan simpati rakyat adalah antara perkataan dengan perbuatan harus sebanding. Perlu dicamkan pula, bahwa akibat perkataan dan perbuatan, masyarakat bisa semakin menjauh. Masyarakat kita sudah semakin cerdas dengan melihat rekam jejak kandidat,” sarannya penuh makna.(03)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar