Rachel Maryam Menangis di Sidang Perceraian

0 komentar

FOTO : FEDRIK TARIGAN/INDOPOS
BERGANDENG TANGAN : Rachel Maryam dan Mohammad Akbar Perdana (Ebes) saat menghadiri sidang cerai perdananya di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu (28/4/2010).


JAKARTA- Sidang pertama perceraian Rachel Maryam Sayidina dan Muhammad Akbar Pradana digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan Kamis (28/4). Sehari sebelumnya, Rachel memberikan pernyataan kepada media bahwa dirinya tidak akan datang karena ada agenda di Komisi I DPR yang harus dikerjakan. Namun, dia mengingkari pernyataan itu. Pemain film tersebut hadir, demikian juga suaminya yang biasa dipanggil Ebes itu.

Sebelumnya politikus Partai Gerindra tersebut mengajukan gugatan cerai kepada Ebes pada 7 April lalu, keduanya tidak tinggal serumah kurang lebih dua bulan. Selama kurun waktu tersebut, mereka belum bertemu. 

Pertemuan baru terjadi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan kemarin. Saat bertemu, keduanya bersalaman, lalu berpelukan. Beberapa saat kemudian, pemain film Belahan Jiwa dan Perempuan Punya Cerita tersebut menitikkan air mata.

Sidang tersebut sejatinya diagendakan untuk mediasi bagi kedua belah pihak. Tapi, menurut Rachel, mediasi yang dianjurkan itu dianggap belum berhasil. Sebab, ada beberapa tuntutan dari Rachel yang tidak bisa dipenuhi Ebes. Begitu juga sebaliknya. "Kedua belah pihak belum menemukan persamaan pandangan dan kesepakatan," kata Rachel.

Lebih lanjut dia menjelaskan, proses mediasi dilanjutkan pada 12 Mei mendatang. Tapi, Rachel dan Ebes tidak akan menghadiri mediasi tersebut dan mewakilkan diri kepada kuasa hukum masing-masing. Sebenarnya, apa alasan Rachel mengakhiri rumah tangganya dengan lelaki yang sudah memberinya satu anak itu?

“Ada perbedaan pandangan dan misi terhadap sesuatu. Suami menuntut agar saya berhenti menjadi anggota DPR dan keluar dari partai. Itu tidak bisa saya penuhi. Sampai sekarang tidak ada kesepakatan,” ungkap perempuan kelahiran Bandung, 20 April 1980, tersebut. 

Rachel tak bisa memenuhi tuntutan Ebes karena menjadi wakil rakyat berarti mengemban tanggung jawab yang besar baginya. "Saya bertanggung jawab terhadap mereka yang telah memilih saya. Saya merasa, yang saya lakukan itu adalah sesuatu yang mulia dan tidak hina," lanjutnya.

Rachel merasa tidak perlu meninggalkan tugas itu. Apalagi, papar dia, semua yang dia lakukan sejak menjadi anggota DPR tidak bertujuan mengejar karir atau ambisi. Dengan kondisi tersebut, apakah tekad Rachel untuk berpisah sudah bulat? Pemain sinetron Strawberry itu belum bisa memberikan jawaban pasti. Ibu Muhammad Kale Mata Angin tersebut memilih tidak berkomentar terlebih dahulu. "Kita lihat saja nanti, kan prosesnya masih berjalan. Kita lihat perkembangannya seperti apa," ucap dia.

Dia memang menyatakan bahwa perceraian bukanlah hal yang gampang. Dia juga mengatakan masih mencintai dan menyayangi lelaki yang menikahinya pada 2005 itu. "Tapi, kenyataannya, saya menyadari bahwa perbedaan tersebut tidak akan membuat segala sesuatunya lebih baik ke depan," imbuh dia.

Sementara itu, Ebes menuturkan bahwa perceraian tersebut dipilih sepihak. “Bukan saya yang meminta bercerai, melainkan dia. Kan dia yang menggugat saya. Dari dia, kelihatannya sudah. Maka, ya kami sudahin,” ucapnya. 

Ebes menyatakan bahwa Rachel sudah berbeda dengan dulu. Menurut dia, Rachel lebih mementingkan karir. Sebagai suami, dirinya sudah berusaha mempertahankan rumah tangga. “Saya sih pasrah saja. Mungkin itu jalan terbaik. Coba dia berhenti (jadi anggota DPR, Red), mungkin tidak seperti itu kejadiannya,” sesalnya. 
Ditanya kenapa Rachel menangis setelah mereka bertemu, Ebes menyatakan tidak tahu. "Saya juga nggak tahu kenapa dia nangis. Mungkin karena perempuan, jadinya lebih perasa. Saya sih biasa saja. Paling hanya persiapan mental," ucapnya.(jawapos)

0 komentar:

Posting Komentar