Cannonball Diancam Dibunuh

0 komentar
JAKARTA- Merasa tidak punya musuh, grup band Cannonball kaget mendapat teror ancaman pembunuhan. Ancaman itu tidak hanya disampaikan melalui pesan pendek. Salah satu markas band pelantun lagu Tolong Pergilah ini juga dirusak orang tak dikenal.

“Kita dapat ancaman SMS teror, tapi lebih ke arah pembunuhan yang menyangkut kita secara pribadi maupun band dan Cannonball. Itu kita alami melalui SMS. Bahkan juga ada basecamp kita yang diacak-acak,” ujar vokalis Cannonball, Siska Mirano dalam jumpa pers di Kantor Nagaswara, Jakarta, Selasa (25/5) sore.

Band beranggotakan Siska, Ade Yotolemba (gitaris), Tyo (gitaris), Jotey (basis) dan Kiki Mirano (drummer) itu membeberkan, perusakan terjadi saat mereka berada di luar kota. Yaitu saat manggung dalam rangka promo album ke Jogjakarta, April 2010 lalu. Mereka menolak tudingan bahwa kasus ini sengaja dimunculkan untuk mendongkrak popularitas mereka.

“Kita nggak sembarangan. Jadi, kalau SMS, kita ada buktinya. Kalau terornya sendiri ada beberapa. Sepatu gue juga dipotong-potong. Bukan hanya satu, tapi banyak. Pihak pengancam seperti ingin membuktikan keseriusan mereka,” ujar Sisca.

Aksi perusakan markas Cannonball pun tak hanya terjadi satu kali. Kejadian ini membuat Cannonball dan manajemen mengalami kerugian cukup besar. Banyak barang pribadi para personel rusak. Selain itu, peralatan yang ada di markas pun dihancurkan.
“Awal kejadianya rumah kita sudah berantakan. Trus kita bersiin. Lalu selama seminggu kita tinggalkan lagi untuk pergi konser. Waktu pulang, rumah kita sudah banjir dan selang gas itu dipotong biar kita terbakar,” ujar Sisca.
Pihak Cannonball bersiap melaporkan ancaman tersebut ke polisi.(jawapos)

0 komentar:

Posting Komentar