JAKARTA- Kepergian musisi senior Pance Pondaag, Kamis (3/6) pukul 17.00, meninggalkan duka mendalam bagi Dian Piesesha. Sebagai penyanyi yang banyak mempopulerkan karya Pance, Dian mengaku sangat kehilangan. “Terakhir saya komunikasi, dia ucapkan selamat ulang tahun ke saya. Dia bilang, dia ada dua lagu, tapi tidak mau orang lain yang nyanyi, musti saya.
Trus saya bilang, ‘Ya sudah, tapi nanti kalau saya sudah sembuh’,” cerita Dian, ditemui di rumah duka di kawasan Atmajaya, Pluit, Jakarta Utara, kemarin (4/6).
Dian mendarat di Jakarta tepat pada hari meninggalnya penyanyi lagu Tak Ingin Sendiri itu. Pance telah beberapa kali terserang stroke. Namun, ia sudah bisa kembali bernyanyi.
Beberapa hari terakhir, Pance terserang sesak napas dan batuk. Bagi Dian, Pance bukan hanya sahabat. Ia menganggap Pance sebagai kakak yang baik dan selalu memberikan semangat. Komunikasi mereka pun tak pernah putus. Belakangan, Pance bahkan hanya mau karyanya dibawakan Dian.
“Kakak istrinya Pak Pance bilang, ‘Dia cuma mau bikin lagu buat kamu, karena cuma kamu yang peduli, kamu yang selalu concern’,” ucap Dian. Jenazah Pance kini disemayamkan di rumah duka, sebelum suami Jaty Lizal itu dikremasi di Nirwana, Clincing, Jakarta Timur, besok (6/6). “Saya berduka sekali.
0 komentar:
Posting Komentar