Inspirasi Film Emak Ingin Naik Haji
LUBUKLINGGAU- Surga berada di bawah telapak kaki ibu. Mungkin ungkapan ini selalu kita dengar saat membicarakan betapa pentingnya sosok seorang ibu bagi kita. Sebagai orang yang mengandung 9 bulan 10 hari tentu seorang ibu sangat berperan penting untuk kita.
Nah, berkaitan dengan peran ibu itu, saya sendiri sempat menyaksikan sebuah film “Emak Ingin Naik Haji” karya sutradara Aditya Gumay.
Film ini sempat menjadi perbincangan masyarakat pada akhir 2009 lalu. Dan tema yang diangkat juga sederhana menceritakan keinginan seorang Emak diperankan dengan baik oleh Aty Cancer, dan anaknya Zen (Reza Rahardian).
Kisah yang sederhana tetapi dengan konflik yang menggigit. Di mana Emak sangat ingin sekali menunaikan rukun Islam kelima menunaikan haji. Meski dengan keterbatasan dana yang dimiliki, Emak tetap punya niat untuk mewujudkan mimpinya. Datang ke rumah Allah (Baitullah) di tanah suci.
Sungguh beberapa adegan yang menggambarkan emosi antara anak dan ibunya membetot simpati penonton. Betapa Zen yang menduda itu ingin sekali membahagiakan Emaknya setelah sang istri menikah lagi dengan orang lain, dan tiba-tiba mengacaukan hidupnya dengan dalih meminta uang untuk pengobatan anaknya. Hingga puncak cerita film menggambarkan usaha Zen mencari uang untuk biaya keberangkatan Emak ke tanah suci dengan cara gampang yaitu mencuri uang milik orang kaya.
Berhasilkah Zen atau ia takut akan murka Allah SWT?
Sampai di sini kita mafhum jika cerita film Indonesia modern terkadang memberikan kejutan. Dan sutradara berhasil memainkan emosi penonton sampai akhirnya kita dibawa ke bibir pantai dengan Emak dan Zen yang cacat (Kenapa? Cari tahu sendiri saja di filmnya) berkata,“Mak bagaimana kalau kita naik kapal saja ke Mekkah?” Apa jawaban Emak. Inilah yang menarik untuk didengarkan.
Sampai di sini saya tak akan membocorkan ending film yang sudah menjadi format Video Compac Disk (VCD) maupun DVD. Karena sayang untuk tak menyaksikan film Emak Ingin Naik Haji ini. Bagi yang sudah menonton di bioskop, dan kebetulan di Lubuklinggau sekarang bioskop sudah gulung tikar, tentu akan mendapatkan kejutan di bagian endingnya. Atau jangan-jangan sudah bisa menebak akhirnya.
Dari film ini sendiri kita akan menyadari betapa mulianya keinginan dari seorang Emak bagi kita. Dan, akhirnya kita bisa maklum akan keinginan Zen untuk memenuhi harapan Emak yang sudah lama muncul di dalam dadanya untuk naik haji. Meski itu lama dan membutuhkan proses yang melelahkan. Asalkan kita tetap mau berusaha (Ikhtiar) dan berdoa tanpa melupakan-Nya. Mudah-mudahan atas izin sang Khalik keinginan itu dapat terwujud, meski itu lama.(budi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar