Perasaan Hati Darmanwanti, Istri (Alm) Aipda Emanuel Bambang

0 komentar
Semoga Amal Ibadah Suami Diterima Allah SWT

Rezeki, maut dan jodoh adalah kekuasaan Allah SWT yang tidak bisa diketahui manusia. Tak terkecuali, Aipda Emanuel Bambang gugur melaksanakan tugas saat menangkap pelaku kejahatan di Sungai Rawas, Kelurahan Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas (Mura).

Agus dan Kholil, Mura-Linggau

SUASANA duka masih terasa di kediaman (Alm) Aipda Emanuel Bambang di Jalan Nanas Nomor 41 RT 06 Kelurahan Megang, Kecamatan Lubuklinggau Utara I. Di depan rumah terpampang karangan bunga sebagai tanda duka cita dari Bupati Mura, Ridwan Mukti, Kapolres Mura, AKBP Imam Sachroni dan PT London Sumatera Indonesia (Lonsum) Tbk.
Saat wartawan harian ini menyambangi rumah (Alm) Aipda Emanuel Bambang, disambut ramah Darmawanti yang tidak lain istri dari korban. “Silahkan masuk mas,” ucap wanita kelahiran 20 April 1977.

Setelah diberikan penjelasan maksud dan tujuannya, Darmawanti mau menjawab pernyataan wartawan koran ini, meski terlihat sangat sedih. Betapa tidak, ia baru tiga bulan menjalani operasi Caesar (Suatu tindakan melahirkan bayi melalui perut, red). Kini dilanda musibah lagi yakni meninggalnya suami tercinta. “Maaf ya, saya duduk di atas. Saya masih sakit setelah operasi caesar,” ucapnya dengan mata menerawang jauh.

Lanjut perempuan berambut sebahu ini, ia tidak menyangka atau memiliki firasat selama suaminya menjalankan tugas di Mapolsek Rawas Ilir. “Suami saya jarang pulang, terkadang seminggu sekali. Sebab lokasi kerja dengan rumah sangat jauh. Namun Bambang selalu kontak dengan saya. Artinya komunikasi tidak pernah putus dan kami harmonis menjalani kehidupan,” jelasnya.

Bambang, sambung dia, selalu berpamitan sebelum menjalankan tugas Polri. “Dio (Alm Bambang), sering bercanda dengan saya, baik melalui telepon ataupun sedang di rumah,” ungkap Darmawanti.

Apalagi Darmawanti ini belum ada rencana dan mau kemana, sebab anak tidak punya dan suami meninggal hingga kini ia sendirian. “Saya selama ini tidak boleh bekerja oleh sang suami, dengan alasan takut urusan rumah tangga terbengkalai,” ucap Darmawanti.

Mengenai wafatnya Emanuel Bambang, tambah Darmawanti, dirinya hanya pasrah kepada yang Maha Kuasa. “Kami berharap suami saya, bisa tidur tenang dan dilapangkan di alam kubur. Semoga dia diterima Allah SWT di sisi-Nya dan diampuni dosa-dosanya,” harap Darmawanti dengan suara pelan. Seakan mewakili perasaan sedih yang dialaminya sekarang.

Di lain tempat, kepergian Britu Andi Samudra tidak membawa firasat bagi keluarga mertuanya di Desa A Widodo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura.
Saat diKunjungi di tempat keluarga istri Almarhum yang kebetulan semua sedang pergi ke Kota Palembang, tempat orang tua Almarhum. Sementara itu kakak ipar almarhum saat diwawancarai wartawan koran ini Senin (30/8) di kediamannya di Desa A. Widodo Kecamatan Tugumulyo, mengatakan sebelum kepergian almarhum keluarga di sini tidak ada perasaan apapun, yang akan terjadi dengan almarhum.

Saat ditanya kepribadian almarhun, kakak Ipar Almarhum Eka Setiadi mengatakan, untuk kepribadianya dia baik dan untuk sosial masyarakat juga sangat bagus. “Yang membuat sedih kami, almarhum telah meninggalkan Istrinya yang merupakan adik kandung saya, sedang hamil tujuh bulan,” ungkap Eka Setiadi dengan rasa sedih.

Eka Setiadi menambahkan, almarhum jarang pulang ke rumah paling seminggu sekali bahkan satu bulan sekali baru pulang ke rumah. Sebab tempat tugasnya jauh. “Makanya keluarga di sini tidak ada perasaan apapun sebelumnya dengan kepergian almarhum,” jelas Eka Setiadi.

Ia sendiri merasa sangat kasihan dengan adik perempuannya merupakan istri almarhum. Ia harus menanggung beban dalam kandungannya sekarang. Sebab anaknya lahir nanti ayahnya sudah tidak ada. “Harapkan kami pemerintah bisa memperhatikan keluarga almarhum atas jasa-jasa yang sudah dilakukan almarhum selama ia bertugas,” harapnya.(*)

0 komentar:

Posting Komentar